Langsung ke konten utama

PERJALANAN HIDUP


            Aku lahir di sebuah desa terpencil, sejuk dan suasananya yang penuh dengan kasih sayang dan kebersamaan. Adalah desa Gayasan B yang terletak di Kec. Jenggawah Kab. Jember. Aku terlahir dari rahim seorang ibu yang bernama Aminah. Ayahku bernama Moh. Saheri. Aku lahir tepat hari Rabu tanggal 17 Januari 1996.
            Dengan keikhlasan kedua orang tua, nenek dan kakek. Aku dididik dan diayomi. hingga menjadi pribadi yang baik dan penuh kemandirian. Begitu juga dengan besarnya kasih sayang mereka, sehingga ketika umurku mencapai 5 tahun, mereka rela menyisihkan sebagian uang yang mereka peroleh untuk menyekolahkanku di TK DHARMA BHAKTI. Saat itulah awal mula perjalanan hidupku dalam mengenyam sebuah pendidikan sekolah.
Ketika diterima di TK nol kecil, aku sangat malu untuk belajar. Sering kali aku bersembunyi di bawah bangku, ketika guru datang untuk mengajar. Setelah beberapa bulan aku sekolah, rasa malu itu mulai menghilang. Aku mulai bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di sekolah.
Setahun lamanya aku mengenyam pendidikan di TK nol kecil. Kemudian aku dipindah ke kelas yang lebih tinggi, nol besar. Pada waktu itu aku suka sekali ilmu hitung mulai dari penjumlahan dan pengurangan. Aku selalu selesai terlebih dahulu dalam menjawab soal yang ibu guru berikan padaku. Saat itu aku masih menggunakan alat hitung anak TK. Senang rasanya ketika aku mendapat setempel bergambar bunga mekar pertanda nilaiku baik.
####
Dua tahun berlalu. Mereka tetap tulus menyayangi dan mengayomiku. Mereka tetap menyisihkan sebagian uang hasil kerja untuk membiayai kelanjutan pendidikan sekolahku. Mereka menyekolahkanku di Sekolah Dasar selama enam tahun. Tepatnya dari umur 7 tahun hingga umurku mencapai 12 tahun. Yaitu SDN JENGGAWAH 03. Di samping itu juga mereka meyekolahkanku di Madrasah Diniyah yang pendidikannya dimulai pada pukul 16.00 WIB – 17.00 WIB, Yaitu di MD. NURUL HUDA.
Di masa-masa pendidikanku inilah kemampuan dan kesenanganku dalam bidang matematika diasah dan dilatih dengan tekun di Sekolah Dasar. Pada saat aku kelas 2 SD, aku sudah mulai mengetahui perkalian meski hanya perkalian 1-5. Sehingga pada saat aku menginjak kelas 3 SD, aku sudah mampu menghitung perkalian puluhan hingga ratusan. Semua itu berkat guru dan kedua orang tuaku yang selalu mendidikku dirumah. Begitu seterusnya hingga aku lulus dari Sekolah Dasar.
            Setelah dinyatakan lulus dari Sekolah Dasar, aku mulai mencari informasi tentang Sekolah Menengah Pertama atau SMP. Pada saat itu pula saya diberi sebuah cobaan oleh Allah SWT. Dengan sakitnya ayah tercinta yaitu terkena penyakit liver dan harus dioperasi. Saat itulah aku merasa bingung ingin meneruskan sekolah dimana. Semua keluarga sibuk memperhatikan dan menangani keadaan ayah. Sedang aku tak mengerti harus melakukan apa. Sedih dan bingung aku rasakan. Hanya satu yang bisa aku perbuat, memohon do’a dan keberkahan dari Allah SWT. Agar ayah bisa selamat dan sembuh dari operasi.
            Ternyata di dalam kesibukan dan cobaan yang Allah berikan kepadaku, ada sebuah keberkahan dan kasih sayang Allah. Ada seseorang yang ingin menyekolahkanku, yaitu paman yang bernama H. Zainal Fatah. Beliau ingin membiayai keseluruhan biaya sekolahku. Beliau juga ingin agar hubungan di antara keluarga yang ada di Jember dan yang berada di Madura tidak putus dan ada komunikasi. Sehingga dapat saling bersilaturahim
Tepat pada hari Selasa, aku pamit pada ayah untuk ikut paman ke Madura. Beliau bersedia membiayai dan menyekolahkanku di sebuah Pondok Pesantren. Yaitu Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Aku memilih TMI (Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah) sebagai program pendidikanku. Masa pendidikan di TMI wajib 6 Tahun sehingga beliau harus membiayaiku hingga 6 tahun. Tiga tahun aku mengenyam pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan tiga tahun berikutnya di Madrasah Aliyah.
Pendidikan di TMI sama seperti pendidikan yang ada di KMI Darussalam Gontor. Bahasa yang digunakan setiap hari adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris. Aku dituntut untuk bisa berbahasa Arab atau bahasa Inggris  selama 6 bulan setelah masuk pondok. Sehingga setelah 6 bulan, aku sudah diwajibkan berbahasa Arab atau bahasa Inggris.
Merasa tertekan, aku lebih semangat dalam belajar bahasa. Tapi aku tak lupa untuk selalu mengasah kemampuan dan kesukaan yang sudah aku miliki. Hampir setiap hari aku menghafal kosakata bahasa Arab. Kemanapun aku selalu membawa buku saku kosakata bahasa Arab hingga 6 bulan lebih. Hingga aku mulai bisa mengaplikasikan dalam bahasa sehari-hari meski banyak susunan kalimat yang salah.
Alhamdulillah dengan suasana Pesantren hari-hariku dipenuhi dengan nuansa Islami, Tarbawi dan Ma’hadi. Aku diwajibkan shalat berjama’ah setiap waktu shalat tiba. Aku bangun tidur jam 03.00 pagi untuk shalat tahajjud dan witir dan menunggu adzan subuh tiba.
####
Setahun berlalu, kini aku menginjak kelas VIII MTs. Waktu itu, aku diberi cobaan berat oleh Allah SWT. Aku ditinggal oleh ayah, beliau wafat. Rasa sedih selalu aku rasakan. Sebab aku kehilangan orang yang selalu memotivasiku untuk bisa menguasai matematika. Beliau selalu mengatakan, “Nak, kalau kamu bisa matematika, pelajaran yang lain akan ikut, akan mudah kamu pahami. Kalimat itu selalu aku kenang hingga saat ini. Agar motivasi belajarku tidak hilang dan menurun.
Tiga tahun setelah aku dinyatakan lulus dari MTs, aku pindah ke MA. Banyak hal yang aku dapatkan ketika menjadi santri Marhalah Aliyah atau MA. Diantaranya, pada saat aku menginjak kelas XI semester II. Aku diberi amanah untuk menjadi pengurus pondok, yaitu sebagai Bendahara Organisasi ISMI (Ikatan Santri TMI). Begitu banyak pengalaman yang aku dapatkan dalam berorganisasi. Diantaranya, aku bisa mengatur uang, membuat laporan pertanggung jawaban dan juga dalam pengajuan anggaran untuk ISMI.
Tepat pada tahun 2014, aku diwisuda. Aku dinyatakan lulus dengan takdir baik. aku mendapat penghargaan sebagai wisudawan terbaik (the best six) atau peringkat ke-6.
Setelah lulus, program selanjutnya yang harus aku jalani adalah pengabdian. Aku terpilih mengabdi di dalam yaitu di MTs Putra TMI Al-Amien Prenduan. Aku dipercaya untuk mengajar materi matematika di kelas IX atau kelas 3 MTs. Dan kemudian aku juga diberi amanah untuk menjadi bagian keuangan MTs Putra TMI Al-Amien Prenduan hingga saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERDAS DENGAN AMALAN ASMAUL HUSNA

Judul buku                 : Asmaul Husna untuk Nutrisi Otak Kanan dan Kiri Judul resensi              : Cerdas dengan Amalan Asmaul Husna                               Pengarang                 : Rizem Aizid Tahun terbit               : 2012 Tebal                         : 228 Halaman   Penerbit                     : DIVA Press Peresensi        ...

AJAL MENJEMPUTMU

Kicauan Jalak terdengar di ranting pepohonan Menggema di sela-sela dunia Manusia melepas kerjanya Tercengang melihat alam Manusia hanya terdiam diri Mendengar kabar dari Baitullah Innalillahi wainna ilaihiraji'un Manusia hanya tertuntun mengucapkannya Lalu manusia saling bertanya Siapa? dan siapa? Tangisan mulai terdengar Tetesan air mata mulai membasahi tubuh Kesabaran merengah jiwa, akal dan pikiran Kasih sayang tenggelam ditepi-tepi hari Layangan roh terbang melayang Menghiasi dinding-dinding langit Sapaan dunia beradu dengan tangisan Terisak sedih kepergiannya Senyuman bercampur dengan kesedihan Sebagai rasa sapa, semoga engkau bahagia di alam sana.