MOTTO
|
“Kerja keras, kerja cerdas,
kerja ikhlas (Dahlan Iskan).”
“Siap memimpin dan siap
dipimpin”
“Beriman sempurna, Berilmu
luas, dan Beramal sejati”
HALAMAN PERSEMBAHAN
|
Tulisan Kesan-Kesan Berorganisasi (KKB) ini
ananda persembahkan kepada:
Ø Alm. Ayah yang sudah mendidik ananda hingga
ananda tumbuh menjadi dewasa sampai sekarang.
Ø Ibu yang selalu senantiasa mengalirkan Do’anya
bagi ananda guna menggapai ridho Allah SWT.
Ø Seluruh keluarga , kerabat dan teman-teman
dirumah yang telah banyak memberikan dorongan kepada ananda untuk mencapai
kesuksesan dan mencapai cita-cita yang ananda impikan.
Ø Orang yang selalu aku cintai dan rindukan
hingga saat ini.
Ø Seluruh jajaran Majlis Kiai Pondok Pesantren
Al-Amien Prenduan beserta Guru-guru yang tak pernah berhenti mmenasehati ananda
setiap saat. Bagi ananda beliau adalah lentera yang tak pernah padam.
Ø Project Officer dan seluruh Lajnah Niha’ie
(panitia kelas akhir) 2014, yang selalu rela menyempatkan waktunya untuk
mengurus dan membantu ananda menyelesaikan seluruh program Niha’ie (kelas
akhir).
Ø Musyrif Niha’ie dan Asisten kelompok tiga
(III), KH. Drs. Abushiri Shalehuddin dan Ust. Firman Ali Wahyudi, yang telah
banyak membimbing ananda di setiap program Niha’ie.
Ø Teman-teman Se-Almamater “AVENZHORE 39” yang
telah banyak membantu ananda untuk menyelesaikan semua program Niha’ie.
Ø Seluruh pemuda dan pemudi harapan bangsa dan
calon pemimpin masa depan yang akan mengubah dunia menjadi peradaban yang penuh
dengan pengetahuan.
BAB I
PENDAHULUAN
Syukur
Alhamdulillah kami haturkan kepada kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
nikmat, baik nikmat iman maupun islam. Sehingga dapat melaksanakan salah satu
tugas Niha’ie yaitu menulis jurnal Kesan-Kesan Berorganisasi (KKB) dengan baik.
Shalawat serta salam kami sampaikan kepada baginda besar Nabi
Muhammad Saw. Nabi akhir zaman yang selalu sabar dan penuh semangat dalam
melaksanakan tugas kekholifaannya. Sehingga kami sebagai ummatnya termasuk
dalam golongan ummat yang lebih baik dari ummat sebelumnya.
Tulisan ini akan menjadi sebuah pengingat bagi kami setelah
menjalani kepengurusan selama satu tahun. Dengan ini kita tidak bisa melupakan
sebuah sejarah ataupun pengalaman-pengalaman yang pernah kita alami. Sebab
pengalaman adalah guru terbaik (experience is the best teacher). Sekaligus
tulisan ini akan menjadi kaca perbandingan bagi kami dan orang lain yang akan
menjadi seorang pemimpin masa depan. Amien....
BAB II
KESAN-KESAN SELAMA MENJADI ANGGOTA
Waktu demi waktu terus aku lewati
hingga akhirnya aku lewati masa-masa menjadi anggota. Mulai dari kelas satu
sampai kelas lima pertengahan tahun, ya kira-kira empat tahun setengah aku
merasakan menjadi angota di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan akhirnya
kini sudah menjadi sebuah kenangan terindah yang akan menjadi
pengalaman-pengalamanku, baik itu pengalaman yang akan menjadi kesan pesan
positif maupun negatif. Semua itu ada hikmahnya yang bisa aku petik nantinya.
Adapun kesan-kesan ataupun
pengalaman-pengalamanku berorganisasi selama menjadi anggota diantaranya
adalah:
v Menjadi
wakil ketua kelas dua reguler A (2 SMP)
Ø Kesan
positif: ketika aku menjadi wakil ketua kelas adalah aku bisa mengerti dan
merasakan bedanya berorganisasi saat aku SD dengan di Pondok ini. aku diajari
bagaimana memimpin yang benar lewat sebuah diklat yaitu, diklat KKS
(Kepemimpinan Kelompok Santri) yang dilaksanakan selama satu hari mulai dari
pagi hingga malam. Dan ini adalah pertama kalinya aku mengikutinya.
Ø Kesan
negatif: saat aku menjadi wakil ketua kelas aku dituntut untuk membantu ketua
kelas dalam mengatur anggota kelas, saat itu pula rasa penyesalan menjadi wakil
ketua kelas kadang terdetak dalam hati karena betapa sulitnya mengatur teman
sebaya.
v Menjadi
ketua kelompok muhadloroh (latihan berpidato)
Ø Kesan
positif: aku bisa belajar berpidato dengan baik dan benar. Dan aku bisa belajar
memperkuat mental dengan tampil didepan teman-teman dan tak menutup kemungkinan
aku nantinya bsa menjadi pembicara di depan khalayak orang yang tak aku kenal.
Amien....
Ø Kesan
negatif: aku sangat kesal, seringnya aku dipanggi oleh pengurus Bagian
Pembinaan Bahasa (BANANSA) karena ketidak hadiran anggota yang ditunjuk untuk
menjadi pembicara dilatihan Muhadloroh ini. dan terkadang dengan ketidak siapan
untuk menyampaikan pidato, aku ditunjuk untuk menggantikan anggota yang tidak
hadir dalam latihan berpidato.
Dan mudah-mudahan dengan pengalaman yang telah aku peroleh itu
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Amien ya
robbal’alamin.
BAB III
KESAN-KESAN SELAMA MENJADI PENGURUS ORGANTRI
(ORGANISASI SANTRI)
Tak mudah untuk menjadi pengurus Di
Pondok Pesantren Al-Amien khususnya di TARBIYATUL MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH
(TMI). Berapa banyak persyaratan yang harus aku penuhi mulai dari program KMD
(Kursus Mahir tingkat Dasar) dalam program ini aku dilatih untuk menjadi
pembina pramuka. Dan lagi program PKM (Pelatihan Kepemimpinan dan Majemen) disini
aku diajari bagaimana menjadi seorang pemimpin. Kemudian barulah aku dilantik
menjadi pengurus ISMI (Ikatan Santri Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah).
Organtri ISMI ini bisa menjadi beban
bagiku karena ini adalah amanah yang harus aku jalankan, aku disumpah di depan
seluruh santri untuk menjalankan amanah ini dan aku juga dituntut untuk menjadi
teladan yang baik. Kemudian juga bisa menjadi kabar gembira bagiku karena aku
sudah lepas dari status menjadi anggota.
Setelah menjalani amanah ini selama
satu tahun lamanya. Berapa banyak kesan yang akan menjadi pengalaman-pengalamanku
dalam berorganisasi ini diantaranya adalah:
v Pada
periode pertama aku menjabat di bagian Penerimaan Tamu dan Masyarakat
(BAPENTAMAS).
Ø Kesan
positif: aku bisa belajar bagaimana menerima tamu yang baik, baik itu tamu dari
pondok pesantren yang mengadakan study banding. Dan tak hanya itu aku juga di
tuntut untuk mengembangkan usaha kecil-kecilan karena selain disana sebagai
penginapan juga terdapat usaha kecil-kecilan. Ya, mungkin laba bersihnya tak
begitu banyak.
Ø Kesan
negatif: ketika menjabat pengurus organtri aku sering terlambat untuk shalat
berjamaah karena banyaknya tugas yang harus aku jalani.
v Dan
pada periode pertama juga aku pindah jabatan karena kemauanku sendiri yaitu di
Dewan Perwakilan Santri (DPS).
Ø Kesan
positif: aku bisa tahu keluhan dari para santri. Ya, karena tugasku hanyalah
menampung aspirasi santri dan membantu pengurus dalam menjalankan tugas. Ya,
kalau dipikir-pikir jabatanku ini kalau di negara kita indonesia sama halnya
seperti DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Ø Kesan
negatif: aku sering dianggap sebagai pengurus yang tidak ada kerjanya. Ya,
mungkin mereka menganggap DPS tugasnya hanyalah menampung aspirasi santri.
Padahal kami juga terjun mengawasi santri. Dan membantu pengurus yang
bersangkutan.
v Pada
periode kedua aku dipercaya sebagai (BENUM) Bendahara Umum DPP (Dewan Pengurus
Pusat) ISMI, kalau di negara kita aku itu menjabat di Bendahara Umum presiden.
Ø Kesan
positif: dengan sebuah jabatan bendahara aku banyak mengetahui bagaimana cara
membuat laporan keuangan dan pengajuan anggaran. Ya, karena aku dituntut untuk
membuat laporan keuangan dan pengajuan anggaran setiap bulannya.
Ø Kesan
negatif: aku tak bisa menjalankan yang seharusnya terjadi, yang biasanya aku
harus mengajukan anggaran setiap bulan aku tidak istiqomah. Karena lain hal
yang menghambat tugasku ini.
BAB IV
HIKMAH YANG DAPAT DIPETIK
Dari seluruh pengalaman yang aku
tuturkan dan paparkan pada bab II dan III, akhirnya aku bisa memetik hikmah
dibalik pengalaman tersebut:
Ø Dengan
adanya sebuah organisasi santri (organtri), aku bisa belajar dari
pengalaman-pengalaman itu suatu kepemimpinan dan cara memimpin yang baik dan
adil.
Ø Begitu
juga dengan sebuah organisasi, aku bisa berlatih menjadi seorang pemimpin.
Ø Setelah
aku telaah, bahwa dengan kerja sama dalam suatu organisasi akan tercipta suatu
keharmonisan dan kesuksesan dalam berorganisasi.
Ø Begitu
juga dengan dukungan dari atasan dan teman-teman dalam menjalankan suatu
organisasi akan tercipta sebuah kesuksesan.
BAB V
OBSESI, CITA-CITA DAN HARAPAN
Setelah setahun menjalani tugas di
organtri ISMI maupun kelompok santri dan begitu banyaknya pengalaman yang bisa
diambil hikmahnya membuatku ingin menjadi seorang pemimpin yang handal, dapat
dipercaya, adil. Karena kini banyak pemimpin yang sudah tidak mencerminkan sifat
kepemimpinannya. Mereka korupsi ataupun suap-menyuap. Pemimpin seperti ini tak
pantas untuk di percaya lagi. Maka dari itu aku ingin menjadi seorang pemimpin
yang dapat dipercaya, adil dan handal.
Aku berharap agar kita sebagai
penerus bangsa terus belajar berorganisasi dan belajar memimpin. Agar bangsa
kita tak dipenuhi oleh orang yang pintar korupsi ataupun tidak adil. Jadilah
pemimpin yang amanah dan tanggung jawab terhadap tugas yang diemban. Begitu
juga tanamkan ungkapan siap meminpin dan siap dipimpin karena ni akan menjiwai
engkau dalam menjalankan tugas sesuai prefesi.
BAB VI
PENUTUP
Alhamdulillah, akhirnya aku dapat
menyelesaikan tulisan Kesan-Kesan Berorganisasi (KKB) ini dengan baik dan tepat
waktu. Karena itu semua tidak lepas dari taufiq dan hidayah Allah SWT. Dan aku
ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantuku dalam penulisan
jurnal KKB ini. khususnya pada panitia Niha’ie 2014 yang telah ikhlas membina
kami dan mengatur kami dalam menjalankan seluruh tugas Niha’ie. Semoga menjadi
amal yang baik disisi Allah SWT. Amien....
Komentar
Posting Komentar