Langsung ke konten utama

KEMANDIRIAN HIDUP



            Seperti ini hidup sendiri di pondok tak pernah aku merasa nyaman.  seperti halnya di luar sana. tapi aku bangga pada diriku sendiri yang tak akan pernah dialami oleh teman­­-temanku sebaya dirumah. kita harus bangga dengan diri sendiri.Tapi, kita tak boleh membanggakan diri. Kenapa? Kita telah tau, kita telah bisa membedakan bangga dengan diri sendiri dengan membanggakan diri sendiri. Bangga dengan diri sendiri itu percaya diri, sedangkan membanggakan diri itu sombong. Oleh karena itu patutlah kita bersyukur apabila kita bangga dengan diri sendiri,  karena kenapa? orang yang selalu butuh kepada orang lain itu, tak penah  berani mengambil keputusan sendiri. Orang seperti itu akan kesulitan hidupnya di masa depan nanti. Perlu di ingat masa depan perlu kemandirian hidup, karena tak selamanya kau akan bersama orang yang kau cintai dan kau sayangi.
            Aku pernah membaca suatu bukku entah itu buku apa. Tapi, di dalamnya berisikan motifasi. Begini bunyi motifasi itu “Hiduplahlah engkau di atas kakimu sendiri.” Tentulah kita tahu bahwa hidup dengan mandiri itu sangatlah berharga bagi masa depan kita. Seperti contoh dalam kehidupan disekolah kita, yaitu sebuah rangkuman materi mata pelajaran sekolah yang dibuat oleh shof masing-masing. Dan itu beragam bentuk. entah itu berbentuk buku, selebaran kertas, atau pun tulisan tangan. Sungguh semua itu tidak menunjukkan sikap kemandirian kita. Sebab kenapa? Tak sedikit santri yang ketika ujian itu menunggu rangkuman itu selesai dibuat.sungguh meraka melalaikan waktu yang cukup bagi mereka untuk merangkunnya sendiri. Apa salahnya jika kita merangkum sendiri, itu lebih dimengerti oleh kita. Ia kan! Ialah...masak ia dong. Coba pikir dan intropeksi diri.
            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERDAS DENGAN AMALAN ASMAUL HUSNA

Judul buku                 : Asmaul Husna untuk Nutrisi Otak Kanan dan Kiri Judul resensi              : Cerdas dengan Amalan Asmaul Husna                               Pengarang                 : Rizem Aizid Tahun terbit               : 2012 Tebal                         : 228 Halaman   Penerbit                     : DIVA Press Peresensi        ...

KEMBALIKAN HAL LAMA ITU

      Subhanallah semuanya telah rampung dalam genggaman tanganku. Aku akan berusaha sepenuhnya dengan menjalankan apa yang  telah saya lalui bersama saat ini. Tapi, mengapa hati ini masih mempertanyakan sebuah kepercayaan pada setiap gerak-gerikku dalam menjalankan sebuah proses belajar? aku rapuh saat tujuan itu hilang begitu saja, tanpa ada sepenggal alasan yang jelas. Aku ingin seperti dahulu kala, ketika aku masih menyantri disebuah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Begitu kerab akrabnya aku dengan sebuah buku, hingga terkadang aku melupakan hal yang menjadi kewajibanku dipondok. Tapi, saat ini semua itu terbalik. aku kerab lebih akrab dengan hal yang menjadi penghalang bagiku dalam meraih sebuah prestasi. Hingga aku lupa dengan teman sepanjang masaku, buku.            Apakah ini sebuah tanda kehancuran dan kerapuhan hidupku wahai Tuhanku, Ya Allah. Bantulah hamba ini agar selalu dekat dengan Engkau, ingat Engkau disetiap gerak...

PANTUN LEBARAN

Malam hari keliling desa Bangunin orang dapat pahala Ayo kita menunaikan ibadah puasa Dengan menu sahur yang tersedia Malah hari makan rujak cingur Aku ingat pesan leluhur Jangan terlalu malam untuk tidur Agar dapat menunaikan sahur