Seperti ini hidup sendiri di pondok
tak pernah aku merasa nyaman. seperti
halnya di luar sana. tapi aku bangga pada diriku sendiri yang tak akan pernah
dialami oleh teman-temanku sebaya dirumah. kita harus bangga dengan diri sendiri.Tapi,
kita tak boleh membanggakan diri. Kenapa? Kita telah tau, kita telah bisa
membedakan bangga dengan diri sendiri dengan membanggakan diri sendiri. Bangga
dengan diri sendiri itu percaya diri, sedangkan membanggakan diri itu sombong.
Oleh karena itu patutlah kita bersyukur apabila kita bangga dengan diri sendiri,
karena kenapa? orang yang selalu butuh
kepada orang lain itu, tak penah berani
mengambil keputusan sendiri. Orang seperti itu akan kesulitan hidupnya di masa
depan nanti. Perlu di ingat masa depan perlu kemandirian hidup, karena tak
selamanya kau akan bersama orang yang kau cintai dan kau sayangi.
Aku pernah membaca suatu bukku entah
itu buku apa. Tapi, di dalamnya berisikan motifasi. Begini bunyi motifasi itu
“Hiduplahlah engkau di atas kakimu sendiri.” Tentulah kita tahu bahwa hidup
dengan mandiri itu sangatlah berharga bagi masa depan kita. Seperti contoh
dalam kehidupan disekolah kita, yaitu sebuah rangkuman materi mata pelajaran
sekolah yang dibuat oleh shof masing-masing. Dan itu beragam bentuk. entah itu
berbentuk buku, selebaran kertas, atau pun tulisan tangan. Sungguh semua itu
tidak menunjukkan sikap kemandirian kita. Sebab kenapa? Tak sedikit santri yang
ketika ujian itu menunggu rangkuman itu selesai dibuat.sungguh meraka melalaikan
waktu yang cukup bagi mereka untuk merangkunnya sendiri. Apa salahnya jika kita
merangkum sendiri, itu lebih dimengerti oleh kita. Ia kan! Ialah...masak ia
dong. Coba pikir dan intropeksi diri.
Komentar
Posting Komentar